Menurutnya, jika dikaitkan dengan perseteruan dari segi kekuatan politik antar partai, hal itu sedikit janggal karena Partai Nasdem di wilayah Aceh Utara belum memperoleh kursi. Ada keanehan jika membaca pemberitaan media, dimana pelaku terkesan sudah membuat skenarionya. Ditunjukan dengan cara operasinya hanya menembak posko tanpa mengenai target orang ditambah lagi memiliki senjata M16, kata Aryos.
Keanehan kedua kejadian kriminalitas selalu dominan di wilayah pesisir timur, bahkan penggunaan senjata oleh pelaku sangat masif. Ini menunjukan peredaran senjata di wilayah tersebut masih marak. Selanjutnya memunculkan pertanyaan di benak Aryos, siapa yang menyelundupkan senjata dan bagaimana jalur masuknya?
Masih menurut Aryos Nivada mengatakan Saya berpikir ini strategi dari pihak-pihak tertentu yang berkeinginan Aceh dikatagorikan tidak aman sehingga mengambil keuntungan atas kondisi tersebut. Intinya ada penggiringan bahwa Aceh tidak aman sehingga dapat mengambil keuntungan dari segi ekonomi dan politik, katanya.
Kondisi itu, menurut penulis buku Wajah Politik dan Keamanan Aceh harus direspon cepat oleh pihak kepolisian untuk segera mengambil tindakan dalam bentuk. Polisi diharapkan harus benar-benar bersikap serius dan netral tidak berpihak dalam mengungkapkan disetiap kasus yang terjadi di Aceh. Polisi juga harus berani mengungkapkan penjualan dan penyelundupan senjata di Provinsi Aceh agar mengurangi tingkat kejadian penggunaan senjata api.