Ayah adalah salah satu panggilan bagi seorang laki-laki ketika sudah mempunyai anak. Peran seorang Ayah dalam tatanan kehidupan sosial menjadi hal yang paling penting dalam sebuah keluarga. Berbicara tentang keluarga, keluarga dideskripsikan sebagai tempat atau wadah untuk belajar mengenal dunia yang diajarkan oleh ayah dan ibu. Dan disanalah kita bisa melihat ada senyuman, semangat, dukungan dan kasih sayang.

Keluarga memiliki arti yang sangat bermakna. Dalam kehidupan ini tanpa keluarga kita tidak bisa mengendalikan emosi dan ego kita secara baik. Keluarga yang baik adalah panduan kita kelak yang menjadi acuan untuk membina keluarga sejahtera. Walaupun keluarga merupakan unit terkecil dalam komunitas masyarakat. Akan tetapi kehadirannya memberikan manfaat yang berguna bagi nusa dan bangsa.

Ketika kita sedang terpuruk dalam kehidupan kepada keluarga tempat kita mencurahkan segala masalah kita. Dan keluarga adala tempat yang paling nyaman. Termasuk saudara kandung kita yang mungkin memberikan suka dan duka bahkan ada perselisihan. Tak mengurangi rasa empati kita bahwa dia tetap selamanya adalah keluarga inti kita. Merangkul bersama dalam menghadapi tantangan.

Adapun dalam tulisan ini mencakup tentang peran ayah. Bagi laki-laki suatu saat nanti akan menjadi seorang ayah bagi keluarga kecilnya. Terkadang kita mungkin sedikit berbicara tentang peran ayah. Karena disatu disisi ayah fokus menjadi kepala keluarga dan mencari nafkah. Pagi subuh buta seorang ayah siap mencari nafkah untuk keluarga supaya mencukupi kebutuhan sehari-hari. Dan tidak lupa ibu yang selalu mendukung kinerja ayah.

Sejarah Hari Ayah Nasional

Di kutip dari sumber Tirto.id Pada tanggal 12 November adalah peringatan Hari Ayah Nasional. Sejarah Hari Ayah Nasional muncul ketika Perkumpulan Putra Ibu Pertiwi (PPIP) yang diadakan di Solo dan menyelenggarakan sayembara Menulis Surat untuk Ibu pada tanggal 22 Desember 2004. Dalam kegiatan tersebut salah satu peserta mengajukan pertanyaan tentang kapan diselenggarakan sayembara Menulis Surat untuk Ayah?. Setelah mendengarkan pertanyaan dari peserta tersebut. PPIP mengadakan forum diskusi untuk merancang rencana peringatan tersebut.

Pada tahun 2006 PPIP menetapkan tanggal 12 November adalah Hari Ayah Nasional dan mengusung tema: “ Semoga Bapak Bijak, Ayah Sehat, Papa Jaya”. Pada deklarasi yang dilaksanakan di Maumere, Nusa Tenggara Timur dan  Flores dan merilis sebuah buku yang berjudul Kenangan untuk Ayah. Buku ini dan piagam deklarasi Hari Ayah Nasional dikirimkan kepada Presiden ke 6 RI masa itu, Susilo Bambang Yudhoyono.

Seorang ayah tersirat arti yang luar biasa. Ditangannya terdapat doa, ikhtiar dan harapan untuk keluarga dalam memperoleh kehidupan yang baik. Akan tetapi bagaimana anak yang tidak memiliki peran ayah? Anak-anak yang ayahnya meninggal dunia danberstatus yatim adapun karena perceraian. Tentu akan menjadi berat bagi seseorang yang ditinggalkan salah satu peran orang tuanya. Kehilangan ayah dan ibu membuat kita harus lebih kuat dalam menghadapi tantangan dan tidak berputus asa.

Dalam Hukum Islam hak anak terhadap pengasuhan orang tua, baik itu orang tua asli maupun orang tua asuh, sangat berhubungan dengan hak yang dimiliki. Allah SWT berfirman “Dan serahkanlah kepada anak-anak yatim (yang sudah dewasa) itu harta mereka dan janganlah kalian menukar yang baik dengan yang buruk, dan janganlah kamu memakan harta mereka bersama harta kalian karena sesungguhnya (tindakan menukar dan memakan) itu adalah dosa besar (QS An-Nisaa’ 4:2).

Dari ayat diatas menjelaskan bahwa anak yatim itu tak selamanya miskin dan bisa saja memiliki harta benda yang ditinggalkan oleh orang tuanya. Tetapi, harta yang dimiliki oleh anak yatim tidak menghilangkan statusnya sebagai yatim. Oleh sebab itu, mengasuh anak yatim bertujuan untuk memberikan peran ayah berupa perhatian kasih dan sayang yang hilang darinya. Dan bersikap lemah lembut kepada anak yatim.

Rasulullah SAW bersabda “Barang siapa mengusap kepala anak yatim yang tidak sempat diusap kecuali oleh Allah, maka dia akan mendapatkan kebaikan pada setiap helai rambut yang diusapnya. Dan barang siapa berbuat baikkepada anak yatim laki-laki ataupun perempuan yang berada di bawah asuhan mereka, maka aku dan dia akan seperti ini kelak di surga”. (beliau memberikan isyarat dengan dua jari telunjuknya dan jari tengah).

Menjadi seorang ayah yang bijak dan baik untuk anak-anaknya membutuhkan waktu seumur hidup. Ayah menjadi peran kehidupan setiap anak dalam keluarga yang tidak bisa diisi oleh peran orang lain. Hal itu disebabkan karena peran ayah sangat penting pada anak supaya kelak menjadi anak yang bijak dalam kehidupannya. Banyak kita lihat saat ini peran ayah sangat kurang karena adanya tuntutan pekerjaan dan lain sebagainya sehingga anak menjadi kurang kasih sayang dan canggung untuk mencurah keluh kesahnya kepada ayah.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia petuah adalah sebuah nasihat. Petuah dari seorang ayah mendeskripsikan petuah yang diberikan sangat berdampak besar dalam kehidupan anak-anaknya dan bentuk dari sikap kepeduliannya. Terkadang muncul dalam pikiran kita mengapa ayah sangat jarang bersama dengan kita. Apakah dia tidak sayang pada ank-anaknya? Percayalah dalam hatinya merasakan kesedihan karena kurang memberikan perhatian kepada anak. Rela menanggung kesesedihan dan menyebarkan senyuman kepada anak agar terlihat baik-baik saja.

Namun, perlu kita ketahui bahwa dalam pekerjaannya ayah selalu mengharapkan yang terbaik untuk keluarganya. Panas, hujan, siang dan malam ayah siap siaga untuk mencari nafkah untuk keluarga. Mungkin ayah tak sering bersama dengan kita karena pekerjaan atau hal lainya. Sebagai anak kita juga tetap berfikir positif dan mendoakan yang terbaik untuk ayah dan ibu kita. Sosok ayah adalah pelindung bagi keluarganya. Tak gentar dalam perjalanannya demi berkorban untuk keluarga dan kita senantiasa harus memberikan dukungan semangat kepada ayah dan selalu menghormati serta menghargainya.

Moment Hari Ayah

Oleh sebab itu jadikan moment Hari Ayah Nasional adalah sebagai bentuk rasa kasih dan sayang kita kepada ayah. Mungkin selama ini kita kurang bertanya apakah ayah baik-baik saja. Lupa menanyakan apa kabar ayah? Bagaimana dengan hari ayah hari ini? Hal itu ada arsa canggung kepada ayah kita bertanya karena kurangnya waktu bersama.

Merayakan hari ayah (bukan) di hari ayah. Tetapi sebagai hari kita memberikan apresiasi luar biasa kepada Ayah. Memberikan hadiah kepada ayah atau menyiapkan hari spesial untuk ayah. Namun, untuk ayah kita yang sudah meninggal dunia tidak perlu sedih. Kita berdoa yang terbaik untuk ayah yang sudah mendahului kita dan mengunjungi makamnya. Selamat Hari Ayah semoga Allah selalu memberikan nikmat sehat dan dimudahkan segala rezekinya.

Oleh: Mutmainnah. S. Sos

Staff Magang Pusat Studi Gender & Anak (PSGA) UIN Ar-Raniry Banda Aceh

Leave a Reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.