Dukungan Masyarakat Sipil untuk Penyelenggaraan Pemilu Damai 2024 di Aceh

0
191

[Selasa, 16 Agustus 2022] Banda Aceh – The Aceh Institute melakukan konsultasi dengan Panwaslih Provinsi Aceh dan KIP Aceh terkait Dukungan Masyarakat Sipil untuk Penyelenggaraan Pemilu Damai 2024 di Aceh.

Aceh Institute senantiasa mendorong terciptanya demokrasi yang berkualitas. Hal ini dilakukan sebagai bentuk pertanggungjawaban moral kepada publik. Salah satu peran dalam demokratisasi yang telah sejak lama dilakukan lembaga ini ialah selalu turut serta mengawasi pelaksanaan pemilihan umum di Aceh.

Sejak lama pula Aceh Institute telah menjalin hubungan baik dengan lembaga penyelenggara maupun pengawas pemilu di tingkat lokal. Pada 15-16 Agustus kemarin, hubungan baik tersebut kembali dirawat dengan melakukan pertemuan secara tatap muka.

Pertemuan pertama dilakukan dengan pihak Panwaslih Aceh pada Senin, 15 Agustus. Dalam pertemuan ini, Aceh Institute berkonsultasi ihwal apa bentuk dukungan yang bisa diberikan lembaga masyarakat sipil untuk menyukseskan pengawasan Pemilu Damai 2024.

Di samping itu, Aceh Institute juga menyampaikan rencana pelaksanaan program kepemiluan, rencana ini disambut baik oleh para komisioner Panwaslih Aceh.

“Program yang akan kawan-kawan jalankan di Aceh Institute sebenarnya sesuai dengan agenda program kerja kami ke depan. Jadi, nanti tinggal bersinergi dan berkoordinasi saja,” kata Komisioner Panwaslih Aceh Naidi Faisal.

Pada hari berikutnya, Selasa (16/9), konsultasi lanjutan dilakukan dengan Komisi Independen Pemilihan (KIP) Aceh. Sebagai pelaksana pemilu di tingkat lokal, KIP Aceh merasa senang Aceh Institute bersedia memberikan pendapat-pendapat untuk menyukseskan setiap tahapan penyelenggaraan Pemilu Damai 2024.

Aceh Institute juga memaparkan program akan berjalan hingga Oktober 2022 nanti.

Kepada para komisioner KIP Aceh, Direktur Aceh Institute Muazzinah Yacob menerangkan bahwa program tersebut terdiri dari tiga multi stakeholder meeting, yang mana pada masing-masing pertemuan bakal membahas masalah regulasi, peningkatan partisipasi, hingga komitmen kepala-kepala daerah di Aceh untuk menyukseskan Pemilu Damai 2024.

Ketua KIP Aceh Dr. Syamsul Bahri mengaku senang menerima kehadiran para peneliti dari Aceh Institute, biarpun mereka tengah berada dalam jadwal kerja yang padat. Bantuan dari masyarakat sipil memberi energi positif bagi penyelengga pemilu.

“Saat ini kami sedang menghadapi banyak problematika seperti regulasi kepemiluan di tingkat lokal dan nasional yang saling berbenturan, kekurangan anggaran, tekanan dari partai politik yang tidak lolos saat pendaftaran. Makanya kami senang dalam audiensi ini bapak-ibu dari Aceh Institue bisa menyampaikan gagasan-gagasan yang baik,” Syamsul Bahri menjelaskan.

Direktur Aceh Institute Muazzinah Yacob dalam dua pertemuan tersebut menjelaskan, ke depan akan ada pertemuan-pertemuan lanjutan yang akan mambahas teknis pelaksaan program. Baik komisioner Panwaslih Aceh maupun KIP Aceh secara tegas menyebutkan siap hadir jika diundang Aceh Institute.

Leave a Reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.