Stay At Home Solusi Pandemi

0
89

Oleh : Muhammad Irawan

Dunia dirundung persoalan pelik. Penyebaran Covid-19 yang belum ditemukan penawar mulai tak terkendali. Hampir seluruh negara melaporkan adanya kasus terpapar virus corona yang saya istilahkan dengan adagium: Corona dari China untuk dunia.

Di Indonesia kasus ini pertama kali diumumkan Presiden saat terdapat dua warga Depok yang positif corona pada awal Maret lalu. Data laporan infeksi warga hingga 11 April 2020 telah mencapai 3.842 kasus positif corona, 327 kasus diantaranya meninggal dan 286 kasus dinyatakan sembuh.

Penyebaran yang relative cepat ini terjadi karena masyarakat cenderung abai pada himbauan pemerintah untuk tetap di rumah (stay at home); bekerja, belajar, dan beribadah di rumah selama masa pandemi guna memutus mata rantai penyebaran virus.

Selain stay at home, pemerintah juga menginstuksikan agar masyarakat menjauh dari kerumunan (social distancing). Sebagai peunutoh, pemerintah pun mengeluarkan keputusan tentang status darurat Covid-19 di Indonesia dengan nama Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB)

Bagi sebagian orang stay at home itu membosankan. Namun bagi sebagiannya lagi adalah hal yang harus disyukuri. Stay at home menjadi media mengembangkan hal-hal produktif seperti memperbanyak membaca untuk menambah referensi akademik. Selain itu juga menyediakan ruang yang lebih banyak untuk menulis. Tulislah tentang pengalaman dan perasaan mu sendiri. J.K. Rowling” ditengah situasi seperti ini kita bisa belajar menulis, menghasilkan karya imliah atau tulisan popular lainnya.

Selain membaca dan menulis, stay at home juga bisa menjadi media melipatgandakan ibadah guna mendekatkan diri dengan Allah dengan melakukan amalan dhuha, tadarrus, zikir, dan belajar agama, tauhid, akhlak, tafsir-hadits dan sebagainya secara online. Disamping itu juga menjadi momen kumpul keluarga yang jarang sekali dilakukan oleh pasangan keluarga karir.

Terakhir dan tak kalah penting momen stay at home menyediakan ruang yang lebih banyak untuk berolahraga yang juga berguna untuk mengeluarkan bakteri dari paru-paru dan saluran udara sehingga dapat mengurangi kemungkinan tubuh terserang flu, atau penyakit lainnya. Olahraga juga menyebabkan perubahan antibody dan sel darah putih. Sel darah putih adalah sel sistem kekebalan tubuh yang melawan penyakit dan yang paling penting dalam menjaga imunitas tubuh.

Terkait wabah Muhammad SAW pernah bersabda: Bila kalian dengar tentang wabah di suatu negeri, maka jangan lah kalian mendatangi negeri itu. Dan jika wabah itu terjadi di negara mana saja kalian berada disana, maka janganlah keluar dari negeri itu untuk lari dari wabah.” (HR Bukhari-Muslim).

Hadist ini menjelaskan tentang strategi lockdown dalam Islam yang sering diwacanakan oleh pemerintah. Salah satunya adalah dengan cara setiap orang mengisolasi diri di rumahnya masing-masing. Pemerintah Indonesia mengambil kebijakan untuk menjaga jarak fisik (physical distancing) bagi masyarakat. Dengan kebijakan ini pemerintah ingin agar kontak fisik sesama masyarakat diminimalisir dan aparat pun memiliki justifikasi untuk membubarkan kerumunan masyarakat yang berpotensi menyebarkan pandemic.

Wabah COVID-19 merupakan tanggung jawab bersama antara masyarat dengan pemerintah, karena itu diharapkan muncul kesadaran bahwa ini adalah persoalan bersama sebagai sebuah bangsa, dan semua orang harus menggalang kekuatan bersama-sama untuk saling tolong menolong menanggulangi wabah ini. Dengan kebersamaan maka Indonesia akan mampu bertahan dan menghadapi pandemi ini. InshaAllah.

* Penulis adalah Mahasiswa Ilmu Politik FISIP UIN Ar-Raniry Banda Aceh*

Leave a Reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.