Musyawarah Pembina The Aceh Institute yang dilaksanakan pada 29-30 Desember 2014 di Banda Aceh, menetapkan Fuad Mardhatillah, MA sebagai direktur eksekutif The Aceh Institute periode 2014-2020.
Fuad Mardhatillah menggantikan direktur sebelumnya Chairul Fahmi, MA., merupakan mantan deputy BRR Aceh-Nias bidang Agama, Sosial dan Budaya. Selain itu Fuad Mardhatillah tercatat sebagai dosen senior UIN Ar-raniry yang juga aktif dalam gerakan sipil di Aceh, baik dalam penguatan perdamaian, demokrasi dan pembangunan Aceh.
Dalam sambutannya, ketua Pembina AI, Dr. Nazamuddin, MA mengatakan bahwa peran Aceh Institute ke depan sangat penting dalam rangka mendukung proses perdamaian dan pembangunan Aceh yang berkelanjutan. Salah satu peran yang harus dilakukan oleh AI yaitu mendorong dan memperkuat kebijakan-kebijakan pemerintah dalam pembangunan yang berbasis data dan kajian secara objektif, dan ilmiah.
Selain itu, AI sebagai organisasi masyarkat sipil harus tetap mendorong tradisi kajian-kajian keilmuan dan pengembangan intelektualitas yang berbasis kerakyatan.
Gerakan intelektual di Aceh menjadi penting dalam rangka meningkatkan kesadaran masyarakat Aceh, sehingga tidak lagi terjebak dalam kepentingan-kepentingan elitis dan sektoral. Disisi lain, rakyat terpuruk dalam kemiskinan dan kebodohan. Sehingga peran AI harus menjadi lebih peran dan strategis dalam membangun intelektualitas dan peradaban menjadi lebih baik. Pesan Fuad dalam sambuatannya.