Pilpres 2014, Parpol Islam Jadi Pengikut

0
90

BANDA ACEH Pemilu Pemilihan Presiden 2014 sepertinya tak memihak pada partai Islam. Bahkan partai Islam dinilai hanya akan menjadi pengikut saja.

Seperti pendapat Direktur Eksekutif The Aceh Institute, Chairul Fahmi. Kata dia pada 9 Juli 2014 nanti partai politik Islam hanya menjadi makmum, lebih parah lagi ada kebingungan akan mengikuti siapa.

Apakah mengikuti Jokowi dari PDI-P atau Prabowo dari Gerindra,ujar Fahmi, kepada AJNN, Jumat (9/5).

Penyebab partai Islam menjadi pengikut, menurutnya karena mereka tidak punya tokoh dan tidak dapat bersatu hanya demi kepentingan pragmatis.

Prakmatisme ini terlihat dari peta politik beberapa partai Islam yang hanya mengejar kursi kekuasaan, baik sebagai wakil presiden, ataupun hanya sebatas kursi menteri dalam cabinet Jokowi atau Prabowo. Ini membuktikan partai Islam kehilangan orientasi perjuangan, sekaligus kehilangan ketokohan yang punya elektabilitas, jelasnya.

Pendapat Fahmi, ini merupakan kemunduran gerakan partai Islam. Semestinya partai Islam harus bersatu dan menghilangkan ego masing-masing. Sudah semestinya partai Islam harus berani bersikap, bersatu untuk mengajukan calon presiden dan wakil presiden sendiri atau harus menjadi oposisi.

Kondisi 2014 adalah langkah mundur jika dibandingkan pada tahun 1999, dimana poros tengah yang dipolori oleh Amien Rais dapat memenangkan pencalonan Gus Dur dari Presiden, mengalahkan Megawati. Padahal ketika PDI-P juga menjadi partai pemenang, tambahnya.

Menurutnya masih ada peluang jika partai Islam mmebentuk poros sendiri. Di mana partai Islam PKS, PPP, PKB, PBB dan juga PAN dan beberapa partai kecil lainnya akan mempunyai pilihan alternatif bagi rakyat.

Apalagi, prabowo mempunyai sejarah buruk untuk penegakan HAM di Indonesia. Sebaliknya, Jowoki belum mempunyai catatan buruk, namun jika Jokowi terpilih sebagai presiden, maka Indonesia akan dikuasai oleh pelaku ekonomi poros Singapore dan Tiongkok,ujar Fahmi.

Bukan hanya itu, jika Jokowi menjadi Presiden liberalisasi agama di struktur pemerintahan juga akan semakin menguat dan pluralism. Akibatnya umat Islam akan kehilangan kontrol dan relasi strategis di pemerintahan baik pusat maupun provinsi, khususnya DKI.

Sumber : Ajnn.net

Leave a Reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.