BALEE SEUMIKE XII: SELAMATKAN ANAK DAN PEREMPUAN DARI ANCAMAN ROKOK DI BANDA ACEH

0
457


[Sabtu, 24 Desember 2022] Balee Seumike – Aktivitas merokok di Indonesia di anggap hal yang lumrah dilakukan dan mengasyikkan. Namun tidak sedikit masyarakat yang mengeluh dan merasa terganggu dengan asap rokok. Asap rokok sangat berdampak buruk bagi kesehatan perempuan dan anak. Untuk meminimalisir dampak rokok bagi kesehatan dan untuk kenyamanan bersama, pemerintah diminta secara tegas dan konsisten menerapkan kebijakan pengendalian rokok yang telah dikeluarkan.

Di Kota Banda Aceh, sudah ada regulasi untuk mengendalikan asap rokok di bawah Qanun Nomor 5 Tahun 2016 tentang Kawasan Tanpa Rokok (KTR). Peningkatan komitmen KTR di Kota Banda Aceh sudah dijalankan oleh stakehoulder terkait. 

The Aceh Institute sangat mendukung implemetasi KTR di Kota Banda Aceh. Melalui program Balee Seumike, The Aceh Institute menggelar webinar dengan tema “Selamatkan Anak dan Perempuan dari Ancaman Rokok di Banda Aceh”. Dipandu oleh Dilya, selaku moderator, acara webinar berlangsung secara daring dari pukul 09.30 sampai dengan pukul 12.00 WIB. 

Acara ini turut mengundang pembicara drg. Supriady R, M.Kes dari Dinas Kesehatan Kota Banda Aceh yang membahas terkait ‘Implementasi Qanun KTR Kota Banda Aceh’, Dr. Saiful Mahdi seorang Statistikawan yang membahas terkait ‘Data Kematian Akibat Perokok’, Cut Zamharia, M.A.P seorang Akademisi UIN Ar-Raniry yang membahas terkait ‘Perempuan Adalah Korban Rokok (Perokok Pasif), serta Karjuniwati, M.Psi seorang Psikolog yang membahas ‘Psikologi Perokok dan Bukan Perokok’.

 Menurut paparan dari drg. Supriady R, M.Kes dapat diambil kesimpulan bahwa “menurunkan angka kesakitan dan/ atau angka kematian akibat asap rokok dengan cara mengubah perilaku masyarakat untuk hidup sehat. Meningkatkan produktivitas kerja optimal. Mewujudkan kualitas udara yang sehat dan bersih, bebas dari asap rokok”.

“Sangat memprihatinkan bahwa perempuan merupakan kelompok yang paling mudah terpapar bahaya dari asap rokok, walaupun mereka tidak merokok. Dari survei yang telah di lakukan, datanya mungkin berbeda, tetapi kesimpulannya sama bahwa rokok adalah salah satu penyebab kematian utama seluruh dunia. Sekitar 20% angka kematian global akibat rokok adalah masyarakat negara ASEAN”, ungkap Dr. Saiful Mahdi. 

Sedangkan Cut Zamharia, M.A.P menyatakan bahwa “efek paparan asap rokok pada perempuan bisa berdampak jangka panjang, seperti kanker leher rahim, kanker payudara, keguguran, melahirkan bayi prematur, dan sebagainya”.

“Hampir semua orang mengetahui bahaya dari merokok, tetapi cenderung ingin tetap merokok. Efek merokok pada mental seseorang bisa berbeda-beda dan tidak semua orang mengalaminya. Kondisi psikologis bagi perokok aktif dan pasif pun akan berbeda”. Tutup Karjuniwati, M.Psi.

Leave a Reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.