Aceh Election Club VII : Wajah Parlemen Aceh 2014-2019 Antara Harapan dan Realitas

0
203

Aceh Election Club VII : Wajah Parlemen Aceh 2014-2019 Antara Harapan dan Realitas

Term of References (ToR )

Aceh Election Club (AEC) ke-VII

The Aceh Institute

TEMA:

Wajah Parlemen Aceh 2014-2019 Antara Harapan dan Realitas

Pendahuluan

Parlemen hasil dari Pemilihan Legislatif 2014-2019 telah mengalami perubahan geopolitik dan komposisi keterwakilan kader partai politik, yang melahirkan wajah baru anggota Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) yang merupakan hasil dari pilihan masyarakat Aceh. Hasil pileg 2009 menunjukkan bahwa komposisi kader Partai Aceh di parlemen mendominasi. Data menunjukan dari total 69 kursi parlemen 2009 dikuasi oleh Partai Aceh sebanyak 33 kursi. Selebihnya di isi dari 10 kursi Partai Demokrat, 8 kursi Partai Golkar, 4 kursi Partai Keadilan Sejahtera, 5 kursi Partai Amanat Nasional, 4 kursi Partai Persatuan Pembangunan. Sisa lainnya masing-masing 1 kursi terdiri dari Partai Bulan Bintang, Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia, Partai Patriot, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, dan Partai Kebangkitan Bangsa.

Kondisi faktual paska Pileg 2014 membuat komposisi DPRA mengalami perubahan signifikan. Perubahan mulai dari jumlah kursi bertambah menjadi 81 kursi dengan komposisi; Partai Aceh (29 kursi), Partai Golongan Karya (9 kursi), Partai Nasdem (8 kursi), Partai Demokrat (8 kursi), Partai Amanat Nasional (7 kursi), Partai Persatuan Pembangunan (6 kursi), Partai Partai Keadilan Sejahtera (4 kursi), Partai Gerindra (3 kursi), Partai Nasional Aceh (3 kursi), Partai Damai Aceh (1 kursi), Partai Bulan Bintang (1 kursi), Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (1 kursi), dan Partai Kebangkitan Bangsa (1 kursi).

Energi baru di parlemen baru ini sangat terasa di publik karena banyaknya kalangan muda yang terpilih di Pileg 2014. Kita ketahui bahwa pemuda pada umumnya mempunyai energi lebih banyak, serta lebih kreatif, dan inovatif. Selain itu, para legislator yang baru terpilih ini berasal dari latar belakang yan sangat bervariasi, seperti; aktivis, politisi, profesional, pengusaha, dll.

Oleh karena keberagaman latar belakang ini, masyarakat Aceh berharap kinerja parlemen baru mampu membawa perubahan bagi Aceh ke arah lebih di masa yang akan datang. Catatan penting lainnya adalah keterwakilan perempuan dalam parlemen 2014 mengalami peningkatan sebesar 14,81 % atau 12 orang dari Pileg 2009 yaitu 7,25% atau 5 orang. Salah satu hal terpenting yang patut dilakukan oleh anggota DPRA periode 2014-2019 ialah mengubah ketidakpercayaan masyarakat Aceh yang apatis terhadap kinerja parlemen Aceh dengan cara menunjukan kinerja dan produktifitas yang lebih baik dan signifikan, termasuk dalam memperjuangkan kebutuhan dasar. Teknisnya melalui regulasi, budgeting, monitoring. Jika tidak dilakukan bisa dipastikan masyarakat Aceh kian tidak percaya lagi dengan anggota dewan

Berangkat dari kondisi itulah, The Aceh Institute yang didukung oleh The Asia Foundation akan mengadakan diskusi para stakeholders untuk membahas Wajah Parlemen Aceh 2014-2019 Antara Harapan dan Realitas melalui Aceh Election Club. Upaya ini bagian kepedulian serius dari organisasi masyarakat sipil untuk memberikan masukan agar mereka anggota parlemen baru bekerja sesuai fungsi dan perannya sekaligus mampu memperjuangkan kebutuhan publik masyarakat Aceh.

Tujuan Kegiatan

  1. Mendiskusikan fakta-fakta perilaku dari anggota parlemen Aceh dari periode ke periode serta mencari solusi memperbaiki perilaku anggota Dewan Perwakilan Rakyat Aceh hasil pilihan rakyat di pemilihan legislatif 2014.
  2. Menyusun agenda bersama melakukan pengawalan dari kinerja anggota DPRA terpilih di Pileg 2014.
  3. Membuat rekomendasi kepada anggota parlemen baru periode 2014-2019.

Output Kegiatan

Adapun output (capaian) yang diinginkan dalam kegiatan Aceh Election Club ini adalah:

  1. Adanya dialektika dan diskusi konstruktif para pihak dalam upaya memberikan masukan dan saran agar memperbaiki kinerja parlemen baru hasil pemilihan legislatif 2014-2019.
  2. Adanya kesepakatan seluruh peserta Aceh Election Club yang di rumuskan dalam bentuk rekomendasi.
  3. Hadirnya jalannya kebersamaan dalam menyusun agenda bersama untuk mengawal kinerja anggota parlemen terpilih 2014.

Agenda kegiatan :

Hari/Tanggal : Senin / 13 Oktober 2014

Waktu : 09.00 – 12.30 Wib

Tempat : Warkop 3 in 1( lantai ) 2, depan Hotel Hermes Palace Banda Aceh

Peserta Diskusi

Peserta kegiatan diskusi Aceh Election Club (AEC)-VII terdiri dari kalangan Pemerintah Aceh, anggota DPRA terpilih hasil Pileg 2014, lembaga swadaya masyarakat, institusi penyelenggara pemilu, wartawan, mahasiswa, partai politik, dan masyarakat umum.

Penutup

Demikianlah ToR ini dibuat, semoga dapat memberikan gambaran tentang acara yang akan dilaksanakan.

Leave a Reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.