Dialog Pemuda-Pemudi Nusantara Damai Aceh Dalam Keberagaman

0
221

Topik :

Dialog Pemuda-Pemudi Nusantara Damai Aceh Dalam Keberagaman

Waktu dan Tempat

Hari / Tanggal : Senin, 23 September 2013

Jam : 09.00 12.30

Tempat : Aula Balaikota Kantor Walikota Banda Aceh, lantai IV

Narasumber dan Moderator

Adapun Narasumber dalam dialog ini adalah :

  1. Illiza Saaduddin Jamal (Wakil Walikota Banda Aceh).
  2. Alissa Wahid (Koordinator Nasional Jaringan Gusdurian).
  3. Bondan Gunawan (Mantan Mensesneg era Presiden Gus Dur).
  4. Nia Sjarifuddin (SekJen ANBTI/Aliansi Nasional Bhinneka Tunggal Ika).
  5. T. Muhammad Jafar Sulaiman (Ketua Forum Islam Rahmatan Lilalamin).

Dialog Pemuda Pemudi Nusantara ini akan di pandu oleh Suraiya Kamaruzzaman.

Peserta :

Peserta pada dialog ini berjumlah 100 orang (50 perempuan dan 50 laki-laki), yang terdiri dari pelajar SMA, MAN, SMK, Negeri maupun Swasta di Kota Banda Aceh, Pemuda/I dari lintas agama (Islam, Kristen, Katholik, Hindu, Budha,Konghucu), lintas adat, suku dan etnik, OKP, Ormas dan pemuda/I dari luar Aceh yaitu dari Nusa Tenggara Timur, Yogyakarta, Jakarta dan Sumatera Utara.

Penyelenggara :

Forum Islam Rahmatan Lilalamin (FIRL) bekerjasama dengan Pemerintah Kota Banda Aceh

————————————————————————————————————————————————————————-

Latar Belakang

Situasi damai adalah dambaan semua manusia apapun agama, etnis, suku ras dan kelas sosialnya. Sementara keberagaman agama, etnis, suku ras dan kelas sosial adalah juga sebuah keniscayaan yang tidak bisa dihindari. Keberagaman telah ada sejak sejarah manusia pertama sekali di mulai. Keberagaman adalah juga given (pemberian) Tuhan yang Maha Kuasa kepada manusia sebagai sebuah anugerah tanpa pernah diminta oleh manusia, sehingga salah satu cara kita mensyukuri anugerah dan pemberian tersebut adalah dengan selalu menjaga kedamaian dalam keberagaman tersebut.

Situasi damai adalah bukan hanya sebuah situasi dimana tidak adanya konflik dan tidak adanya kekerasan, tapi situasi damai yang sebenarnya adalah sebuah kondisi dan keadaan dimana hak sosial politik dan hak ekonomi sosial budaya dari setiap warga negaranya apapun agama, suku, ras, etnis dan kelas sosialnya, di jamin, di lindungi dan ditegakkan oleh negara maupun diantara sesama warga negara.

Republik Indonesia, tempat kita lahir, hidup dan bernaung bersama, adalah sebuah Bangsa yang sejak kelahirannya terbentuk dari kekayaan keberagaman nusantara. Proses pembentukan dan membangun Indonesia menjadi sebuah negara besar dilakukan secara bersama-sama dari segala keberagaman agama, suku, etnis, ras dan kelas sosial.Keberagaman yang ada di indonesia adalah warisan dari jenius nusantara. Sebagai sebuah negara kepulauan terbesar di dunia, yang membujur di titik strategis persilangan antar benua dan antarsamudera, dengan segala daya tarik kekayaan agama, suku, , bahasa, ras dan etnik, maka, jadilah Nusantara sebagai taman sari peradaban dunia.

Aceh adalah sebuah wilayah yang juga merupakan bagian dari jenius nusantara, bagian integral dari Indonesia yang telah bersama-sama menapaki sejarah melahirkan Indonesia menjadi sebuah negara besar yang sangat membanggakan. keragaman agama, suku, etnis, ras bahasa dan kelas sosial telah ada sejak sejarah manusia dimulai di Aceh. Segala keragaman yang ada di Aceh adalah juga sebuah karunia dan rahmat yang harus dijaga dan dikelola dengan baik. Sekalipun Aceh untuk konteks kekinian adalah sebuah daerah yang punya kekhususan tersendiri yaitu Syariat Islam. Namun, konteks syariat Islam tidaklah bermakna membangun, menjaga dan mengelola keberagaman beradasarkan relasi mayoritas dan minoritas, tetapi tentunya berdasarkan relasi kesetaraan sebagai sesama warga negara yang punya hak dan kewajiban yang sama. Konflik yang mendera Aceh puluhan tahun, telah berlalu, berganti menjadi damai sebagai sebuah anugerah dari Yang Maha Kuasa yang harus kita jaga bersama-sama. Damai di Aceh dan damai Indonesia adalah dambaan kita semua, sementara keberagaman juga tak bisa kita tolak. Damai dalam keberagaman di Aceh adalah sebuah kekayaan dan modal terbaik yang senantiasa harus terus kita komunikasikan, kita dialogkan, kita pertemukan dan kita alami bersama-sama sebagai modal terbaik membangun kejayaan Bangsa.

Sudah 68 tahun kita merdeka, namun dalam banyak hal kita juga masih melihat realitas negara kita baik Aceh secara khusus maupun Indonesia, juga mengalami pasang surut dalam menjaga relasi-relasi keberagaman tersebut. dalam banyak hal ketidak siapan menerima perbedaan ataupun hanya karena persoalan sentimental yang sebenanrnya tidak berhubungan dengan konteks agama, suku, etnik dan kelas sosial, tiba-tiba saja berubah dan dipindahkan domainnya ke wilayah keagamaan, kesukuan sehingga melahirkan berbagai tindak kekerasan yang menodai posisi Indonesia sebagai taman sari peradaban dunia. Kita kembali dihadapkan pada sebuah pekerjaan besar bersama, bagaimana menjaga, mengelola dan menjadikan keberagaman yang ada sebagai pemersatu kita, ini adalah sebuah warisan besar yang harus tertranformasikan, yang harus kita wariskan kepada generasi-generasi muda bangsa, yang akan melanjutkan estafet menjaga bangsa Indonesia. Generasi muda bangsa ini, saat ini tengah berada disekolah-sekolah, mulai dari para pelajar di Sekolah dasar dan Sekolah Menengah Atas sampai Mahasiswa di pergurung Tinggi, merekalah putra/I terbaik Bangsa yang akan menjaga kekayaan keragaman Bangsa sebagai aset terbaik menjadikan Indonesia sebagai sebuah negara besar dunia yang damai dan toleran.

Kita semua, dari hati kecil masing-masing, tentu tidak pernah menginginkan konflik berujung kekerasan demi kekerasan atas segala keberagaman yang sangat kaya tersebut. kita tentu menginginkan sebuah situasi yang harmonis, damai, setara secara berkesinambungan. Berangkat dari niat tulus kita bersama untuk terus menjaga damai Aceh dalam keberagaman sebagai aset terbaik membangun Aceh, kami dari Forum Islam Rahmatan Lilalamin (FIRL) bekerjasama dengan Pemerintah Kota Banda Aceh mengadakan acara Dialog Pemuda-Pemudi Nusantara ; Damai Aceh dalam Keberagaman

Tujuan

Adapun Tujuan dari dialog pemuda-pemudi Nusantara ini adalah :

  1. Menjalin silaturahmi antara pemuda/I Aceh dan Pemuda/I dari daerah lainnya di nusantara dalam semangat keberagaman.
  2. Media sharing antara pemerintah Kota Banda Aceh dengan pemuda/I Aceh dan Nusantara tentang konteks pengelolaan keberagaman dan menjaga damai Aceh dalam keberagaman.
  3. Media Sharing antar pemuda/I Aceh dengan Pemuda/I Nusantara tentang menjaga damai dalam keberagaman.
  4. Media mempertemukan berbagai keberagaman agama, adat, budaya, etnis sebagai aset menjaga damai Aceh berkesinambungan dalam keberagaman.

Hasil Yang Diharapkan

Dialog ini adalah sebagai media bersama untuk menjaga damai Aceh dalam realitas keberagaman dan hasil yang diharapkan dari kegiatan ini adalah lahirnya rumusan-rumusan bersama dari berbagai keberagaman yang ada sebagai modal dan pegangan terbaik menjaga damai Aceh secara bersama-sama.

Note : UNTUK TOR SUSUNAN ACARA BISA DIDOWNLOAD DI LINK DIBAWAH

Leave a Reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.