Cara Muslim Sikapi Covid-19

0
136

Oleh : Cut One Muharriami

Kita mengetahui bahwa virus Covid-19 yang telah menggentarkan Dunia, muncul di awal tahun 2020, dan semakin lama semakin membuat masyarakat seluruh dunia gelisah dan ketakutan. Bagaimana tidak, virus Covid-19 yang muncul pertama sekali di kota Wuhan, Hubei, China ini telah banyak memakan korban jiwa. Virus yang sampai saat ini belum ditemukan penangkalnya telah menyebar hampir ke seluruh negara-negara besar di dunia. Mulai dari China, Korea Selatan, Singapura dan beberapa negara di Asia, juga merambah ke benua Eropa, dan sudah memasuki Indonesia bahkan Aceh.

Kehadiran virus ini tidak hanya mengancam nyawa manusia tetapi juga meruntuhkan system social dan ketatanegraan kita. Ratusan kota diisolasi, ribuan jalur penerbangan ditutup, bahkan secara khusus Negara Arab Saudi menghentikan sementara kedatangan jamaah umroh guna mengantisipasi tersebarnya wabah ini di tanah suci.

Dalam menyikapi kasus ini sebagai seorang muslim hendaklah kita kembali kepada ajaran-ajaran agama kita. Ada beberapa hal yang harus kita lakukan dalam menyikapi wabah virus corona yang sedang mewabah saat ini yaitu, pertama, Senantiasa Berlindung kepada Allah. Virus corona adalah makhluk sebagaimana makhluk-makhluk Allah SWT lainnya, dan ia tidaklah bergerak kecuali atas perintah dan izin Allah seperti kita juga manusia. Oleh karenanya kita senantiasa meminta perlindungan dari wabah ini kepada Allah SWT sebelum kita berlindung kepada kemampuan diri kita sendiri atau kemampuan makhluk lainnya. Ingatlah bahwa Allah adalah sebaik-baiknya pelindung dan sebaik-baiknya penjaga. Seperti firman Allah: Maka Allah adalah sebaik-baiknya penjaga dan Dialah Maha Penyayang di antara para penyayang (QS Yusuf: 64).

Berlindung kepada Allah SWT ini bisa dilakukan dengan senantiasa membaca doa-doa pelindung yang bersumber dari Al-Quran ataupun dari doa-doa yang bersumber dari Nabi Muhammad SAW

Langkah Kedua, berikhtiar. Di samping berlindung kepada Allah SWT, sebagai manusia kita juga harus berikhtiar dengan melakukan usaha-usaha pencegahan agar virus ini tidak menular kepada diri kita atau kepada orang-orang yang kita sayangi. Contohnya dengan mengikuti cara-cara yang dianjurkan oleh para ahli dalam bidang ini, seperti rutin menjaga kesehatan, rutin mencuci tangan, rutin memakan dari makanan-makanan yang baik, rutin ber wudhu, serta menghindari keluar rumah dan berkumpul di tempat keramaian bila tidak diperlukan.

Ketiga, kita yakin kepada Allah SWT akan kesembuhan. Bila ada di antara kita yang ditakdirkan oleh Allah tertimpa penyakit ini, maka yakinlah bahwa Allah SWT adalah sebaik-baik penyembuh karena Ia lah Tuhan Yang Maha Penyembuh. Dan yakinlah bahwa setiap penyakit yang Allah turunkan itu pasti ada obat nya. Sesungguhnya ketika Allah menciptakan penyakit maka Dia juga menciptakan penyembuhnya, maka berobatlah”. (HR. Ahmad:12186)

Berbagai peristiwa yang menimpa manusia pada hakikatnya merupakan ujian dan cobaan atas keimanan dan perilaku yang telah dilakukan oleh manusia itu sendiri. karena setiap manusia yang hidup pasti akan diuji dengan berbagai persoalan dan ujian.  Musibah itu merupakan takdir Allah SWT, dan takdir ini sebagai suatu ketetapan dan ketentuan Allah. Hanya Allah saja yang mengetahui ketetapan dan ketentuan-Nya. Manusia hanya dapat mengetahuinya ketika ketetapan dan ketentuan tersebut terjadi.

Hikmah yang saya dapat kan dari wabah covid-19 ini adalah membuat hidup saya menjadi lebih bersih dan waspada, contoh seperti saya tidak akan memegang sembarangan benda yang belum jelas kebersihannya bahka sebelum dan sesudah memegang uang kertas pun saya akan mencuci tangan. Terlepas dari itu wabah covid ini juga membuat saya lebih perduli terhadap orang-orang disekitar saya seperti keluarga dan kerabat saya, saya juga sering mengingatkan saudara, keluarga, dan juga teman-teman saya untuk selalu menjaga kebersihan dan kesehatannya.

Terakhir, yang lebih penting lagi, kehadiran Virus Covid membuat saya lebih dekat kepada Allah SWT. Wallahu ‘alamu bis shawab.

*Penulis adalah Mahasiswa Fakultas Psikologi UIN Ar-Raniry Semester IV – Mengobservasi dari Kota Meulaboh*

Leave a Reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.